Terletak di Kecamatan Antang Kalang, kira kira 190 Km dari Kota Sampit, dapat di capai dengan meggunakan transportasi darat menuju Antang Kalang dan dilanjutkan kemudian menggunakan transportasi sungai menuju Desa Tumbang Gagu memakan waktu sekitar 5-6 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan terdapat panorama yang menarik, juga melewati riamriam yang cukup menantang. Pembangunan Betang Tumbang Gagu dimulai pada tahun 1870 dan selesai pada tahun 1878, pembangunan betang ini di rintis oleh Singa jaya Antang bin Lambang. Pangkong lding, Tuyang Busou, Boruk Dowut dan Lambang Dadu (Ayah Anting). Betang Tumbang Gagu adalah rumah tradisional Suku Dayak yang berukuran besar sehingga dapat dihuni oleh beberapa kepala keluarga. Betang ini masih terjaga keberadaannya meskipun dibeberapa bagian sudah mulai lapuk di makan usia. Arsitektur betang ini sederhana tetapi unik karena dalam pembangunannya tidak menggunakan paku melainkan menggunakan pasak dan kayu.
Tak hanya memiliki nilai sejarah yang begitu memukai, tetapi Rumah Betang yang dibangun pada tahun 1870 ini juga menyabet penghargaan dari ajang Anugerah Pesona Indonesia untuk kategori situs bersejarah terpopuler. Sangat membagakan bukan? Rumah Betang Tumbang Gagu atau disebut juga Betang Antang Kalang yang dibangun selama 7 tahun ini memang masih sangat orisinil. Dengan bahan utama kayu ulin masih sangat terlihat kokoh hingga saat ini. Rumah Betang dari Suku Dayak Ngaju atau Oot Danum ini menjadi objek wisata di Kalteng yang mampu menyedot perhatian dari wisatawan mancanegara. Karena tak hanya menghadirkan situs sejarah Rumah Betang saja, tetapi kondisi alam sekitarnya seperti hutan lindung yang masih sangat terjaga keasriannya menjadi nilai tambah Rumah Betang Tumbang Gagu. Lokasinya sendiri terletak di Desa Tumbang Gagu dan di dalam wilayah Kecamatan Antang Kalang
Fasilitas
-
Parkir
Kontak
-
Lokasi
Antang
Kalang
pemandangannya top
Yap